SYARAT DAN ETIKA DALAM MELAKUKAN PUBLIKASI ONLINE


1.      Syarat dan Etika dalam Melakukan Publikasi Online

 Setiap publikasi mencantumkan siapa penulisnya. Penulis dapat tunggal atau kelompok orang. Penulis kelompok ditulis berurutan berdasarkan kontribusinya, dari yang paling utama sampai pelengkap. Penulis utama ditulis pertama kali, diikuti oleh penulis pelengkap. Publikasi online saat ini sangat menjadi trend bagi kegiatan kita sehari-hari. Ucapan selamat ulang tahun, perayaan, hari bersejarah dan lain-lain. Pada pelajaran kali ini kita akan membuat bagaimana cara melakukan publikasi secara online dengan mudah. Dasar-dasar etika yang perlu diketahui :
a.       Jujur dalam mencantumkan sumber dan penulis.
b.       Kutip seperlunya.
c.       Bijak dalam meng-copy sebuah situs
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:
a.        Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b.      Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi. 
c.       Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk  bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. 
d.      Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

Etika Berinternet (Nettiquette)
Aplikasi y betis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman etika dalam penggunannya, namaun etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida University Amerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberpa etika yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
· Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril
· Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet 
· Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain 
· Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit 
· Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu 
· Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tannpa adanya pembayar 
· Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber – sumber penting tanpa adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku
·  Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain 
· Bertanggung jawab terhadap isis pesan yang disampaikan Menggunakan internet untuk keperluan berarti serta saling menghormati antar pengguna internet (www.fau.edu/netiquette). 10 etika ini disebut sebagai “the ten commandements for computer ethics” atau sepuluh perintah etika menggunakan komputer. Versi lain yang juga menjadi rujukan etika komunikasi virtual adalah netiket yang disampaikan oleh Virgina Shea.

2.      PLAGIARISME
Definisi Plagiat
Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).
Jenis-jenis plagiat
1) Plagiat yang disengaja terjadi apabila seorang mahasiswa:

(1) salah pengertian mengenai tatacara penulisan rujukan,
(2) terlalu bergantung atas sumber rujukan,
(3) mengikuti kebiasaan salah yang telah dilakukan sebelumnya,
(4) tidak benar-benar memahami kapan sebuah karya kelompok orang tertentu berhenti dan kapan karya sendiri mulai,
(5) kemampuan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing yang lemah, dan
(6) kecerobohan dalam melakukan pencatatan.
2) Plagiat yang disengaja dapat terjadi karena seorang mahasiswa:
(1) mengerjakan tugas hingga detik-detik terakhir batas pengumpulan,
(2) keinginan untuk berhasil,
(3) kepanikan,
(4) berpikir bahwa tindakan plagiatnya tidak akan ketahuan,
(5) tidak mampu mengatur beban kerja secara baik,
(6) menggunakan prinsip bahwa menyalin pekerjaan orang lain lebih mudah daripada bekerja sendiri, dan
(7) menganggap dosen tidak akan mengenali apa yang dilakukannya


Alasan melakukan plagiat
Beberapa alasan mengapa seorang mahasiswa melakukan plagiat adalah:
1) Tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan kutipan dan parafrase dan bagaimana mengutip secara benar,
2) Menunda tugas hingga detik-detik terakhir,
3) Percaya bahwa melakukan plagiat merupakan cara tercepat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, dan
4) Merasa yakin bahwa dosen tak akan mendeteksi apa yang dilakukan mahasiswa.
5) Tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya pengelolaan waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, ingin sempurna (perfectionist) dan karena kondisi di luar kontrol.
Pencegahan plagiat
1) Ketika kerja kelompok atau belajar bersama diharuskan atau bekerja sama diijinkan, pastikan mengenali kerja sama dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas proyek tersebut.
2) Jika belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas tugas yang diberikan.
3) Jika ada informasi tambahan di laman web, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik.
4) Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.
5) Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana memanfaatkannya.
6) Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual sehingga tidak melakukan plagiat yang tak disengaja.
Sumber :
Okezone. (2011, 26 Juni). Membudayakan Etika Dalam Menulis Blog. Diperoleh 28 September 2013, darihttp://techno.okezone.com/read/2011/06/25/327/472653/membudayakan-etika-dalam-menulis-blog
Tri handayani. (2013, 6 Oktober). Syarat dan etika dalam mempublikasi online. Diperoleh 12 oktober 2013, dari http://cuehandayani.wordpress.com/2013/10/06/syarat-dan-etika-dalam-melakukan-publikasi-online-2/

Fitridyahutamiblog. (2013, 8 Oktober). #PTI ARTIKEL TENTANG PLAGIARISME, dari http://fitridiyahutamiblog.wordpress.com/2013/10/08/pti-syarat-dan-etika-dalam-melakukan-publikasi-online/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polarisasi Kelompok

Transpersonal

analisis test IQ berbasis komputer dan manual