Pengertian Psikologi Menejemen dan Pengertian Kepemimpinan
I.
Apa Itu Psikologi Menejemen?
·
Psikologi
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa
manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini Kartono pada
tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat,
dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa; logos =
ilmu pengetahuan).
Perkataan tingkah
laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali. Yaitu tidak hanya
mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan, berlari-lari,
berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas macam-macam
fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan
kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan lai-lain.
·
Menejemen
Kata manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti
"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang
berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan".
Jadi,
psikologi manajemen adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengatur
atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dengan
ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, sehingga bisa meningkat mutu
sumber daya manusia seperti meningkatkan motivasi kerja, sikap kerja, dll
dengan menggunakan berbagai macam metode / teknik.
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing),
- Pengarahan (Actuating/Directing)
- Pengawasan (Controlling)
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing),
- Pengarahan (Actuating/Directing)
- Pengawasan (Controlling)
·
Fungsi Perencanaan
proses yang menyangkut
upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan
datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi
Perencanaan
- Menetapkan tujuan dan
target bisnis
- Merumuskan strategi
untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan
sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
·
Fungsi Pengorganisasian
proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain
dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi
Pengorganisasian
- Mengalokasikan sumber
daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
- Menetapkan struktur
organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan,
penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
- Kegiatan penempatan
sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
·
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
proses implementasi
program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi
Pengarahan dan Implementasi
- Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan
penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan
yang ditetapkan
·
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi
Pengawasan dan Pengendalian
- Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah
klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai
alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan
dan target bisnis.
II.
Apa Itu Kepemimpinan?
Banyak pengertian kepemimpinan (dalam
Wahjosumidjo) , di antaranya adalah:
a. Menurut George P. Terry
“Leadership is the activity of
influencing exercised to strive willingly for group objective".
Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras
dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
b. Menurut Robert Tennenbaum, Irving R.
Wischler, dan Fred Massarik
“Leadership as interpersonal influence
exercised in a situation and directed, through the communication process,
toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai
pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui
proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Pengertian lain dari Harold Koontz
and Cyril O”Donnell
“Leadership is influencing people to follow in the
achievement of a common goal”.
Jadi,
Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai
tujuan umum. Dari tiga pengertian tersebut di atas, jelas bahwa kepemimpinan
itu adalah upaya untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai
tujuan, baik tujuan tersebut telah ditetapkan atau tujuan lain yang lebih luas.
Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar pribadi.
Sifat-sifat
Kepemimpinan
Sifat-sifat
kepemimpinan bergantung pada pendekatan kepemimpinan yang diacu dan jenis
kepemimpinan yang diikuti. Pada pendekatan trait, sifat-sifat yang diharapkan
dari pemimpin di antaranya adalah
(a) intelegensi
(b) dominasi
(c) kepercayaan diri
(d) energi-aktivitas
(e) pengetahuan terhadap tugas. (Bagus
Riyono, Emi Zulaifah)
Jenis-jenis
Kepemimpinan
Banyak sudut pandang dalam
mengklasifikasi kepemimpinan. Secara garis besar paling tidak ada 5 macam
kepemimpinan, yaitu:
a. Otoriter
yaitu pemimpin menentukan
segala-galanya.
b. Demokratik
kerjasama antara pemimpin dan anggota
merupakan nafas dari model kepemimpinan ini.
c. Laissez faire
pemimpin pasif, anggotalah yang banyak
dominan.
d. Transaksional
terjadi proses pertukaran timbal balik
dengan orientasi pada imbalan yang diberikan oleh pemimpinnya baik berupa
imbalan material, maupun immaterial.
e. Transpormasional
yaitu mementingkan kharisma, dan mendorong anggota
(individu) sesuai dengan individualitasnya untuk meraih sukses.
Contoh Kasus Kepemimpinan Otoriter Adolf Hitler :
Mungkin tak ada tokoh
dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang
Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia
biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta
orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat
perang.
Keberhasilan Adolf
Hitler dapat terlihat dari perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara
berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan
mengarahkan, ataupun dari cara menegakkan disiplin. Adolf Hitler menjadi
pemimpin yang berhasil pada masanya walaupun dia oleh dunia luas dianggap
manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah.
Hitler, sebagai seorang pemimpin,
memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam mempengaruhi orang lain melalui
orasinya. Keahlian berorasi itulah yang membuatnya cepat menggandeng banyak
pengikut. Melalui orasinya, Hitler berhasil memasukkan ide-idenya mengenai anti
Semit, anti Yahudi, anti Komunis, semangat Lebensraum, dan eugenetika kepada
rakyat yang kebanyakan kecewa pada kekalahan Jerman di Perang Dunia I.
Orasi Hitler mempengaruhi pikiran
pendengar dan memainkan emosinya. Hal tersebut membuat partai jadi sangat
bergantung padanya. Sejak Hitler masuk, keanggotaan partai Buruh awalnya hanya
puluhan orang ini, berkembang pesat menjadi ratusan bahkan ribuan orang. Untuk
memperbanyak pendukungnya, Hitler sering mengadakan pawai yang diakhiri dengan
pidatonya yang penuh nafsu.
Selain ahli orasi, Hitler juga
merupakan ahli strategi. Memanfaatkan kemarahan rakyat terhadap pemerintah
karena hiperinflasi dan pendudukan Prancis atas Ruhr, Hitler menggerakkan
pemberontakan. Meskipun pemberontakan ini gagal karena media. Hitler juga
merekrut orang-orang yang berkompeten dan memiliki pengaruh luas, semacam Ernst
Rohm, Hermann Goering, dan Joseph Goebbels. Orang orang tersebut kemudian
dijadikan petinggi petinggi partai.
Hitler menganut gaya kepemimpinan
otoriter. gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau
sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling
berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang
dipimpin yang jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang
disebut bawahan atau anak buah.
Kedudukan bawahan
semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak
pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan
dengan bawahannya. Saat Hitler menjadi sebagai pemimpin Jerman, gaya
kepemimpinannya berhasil membawa Jerman pada kondisi full employment. Meskipun
keadaan tersebut tidak bisa meningkatkan Purchasing Power Parity rakyat.
Pandangan Karl
Haushofer berkembang di Jerman di bawah kekuasan Adolf Hitler, juga
dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme. Pokok– pokok teori Haushofer ini pada dasarnya
menganut teori Kjelen, yaitu sebagai berikut :
1. Kekuasan imperium daratan yang kompak akan
dapat mengejar kekuasan imperium maritim untuk menguasai pengawasan dilaut
2. Negara besar didunia akan timbul dan akan
menguasai Eropa, Afrika, dan Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di
Asia timur raya.
3. Geopulitik adalah doktrin negara yang
menitik beratkan pada soal strategi perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi
tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang
hidup (wilayah).
Beberapa kelebihan dari
gaya kemeimpinan otoriter selain yang telah disebutkan diatas yaitu pelaksanaan
tugas merupakan kegiatan penting sehingga setiap bawahan Hitler melaksanakan
tugas dengan maksimal dan pelaksanaan tugas tidak keliru, salah atau menyimpang
dari instruksi, semua hal diatur dengan kedisiplinan yang tinggi, dan keputusan
dapat diambil dengan cepat karena tidak menggunakan musyawarah atau diskusi.
Beberapa kekurangan
dari gaya kepemimpinan otoriter selain yang telah disebutkan diatas yaitu
Inisiatif dan kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan, karena dipandang
akan menyimpang dari instruksi, kurang memperhatikan hubungan manusiawi, kurang
mempercayai orang lain, sukar memberikan maaf pada bawahan, pendapat dari
bawahan bukan saja dianggap tidak benar, tetapi dinilai tidak perlu dan
dianggap menantang atau membangkang, orang-orang yang dipimpin tidak bersatu
dan terpecah-pecah dalam kelompok kecil.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar